METRO, BELAWAN | Tiga orang warga Belawan yang merupakan Anak Buah Kapal (ABK), selama 17 hari hilang di Perairan Ketapang Kalimantan Barat saat berlayar menuju Batam.
Keluarga para ABK, meminta pemerintah untuk melakukan pencarian dengan menurunkan Tim SAR agar mendapatkan kepastian keberadaan para suami dan anak mereka, Selasa (21/12/2021).
Agustina (31), Sardina Hutagalung (37) dan Nurlela (50), ketiga wanita ini sedang menanti kepulangan suami dan anak mereka yang telah hilang selama 17 hari setelah berlayar dari Ketapang Kalimantan Barat menuju Batam.
Di kediamannya di Jalan Asahan, Kelurahan Belawan 1 Kecamatan Medan Belawan, Agustina mengatakan suaminya bersama ABK lain bekerja di Perusahaan PT Sumber Maritim Servis (lokasi di Ketapang) sejak 5 bulan Juli 2021 lalu dengan membawa tugboat atau kapal penarik tongkang.
Menurut Agustina, mereka sempat berkomunikasi hingga 3 Desember 2021, namun kecemasan para istri ini terjadi setelah 8 Desember tidak mendapat kabar dari suaminya yang seharusnya sudah sampai di Batam 5 Desember 2021.
Setelah berupaya menghubungi pihak-pihak terkait, seperti Syahbandar hingga perusahaan tempat para suami mereka bekerja, diketahui tugboat yang ditumpangi suami dan anak mereka hilang kontak sejak 3 Desember lalu hingga saat ini.
Para istri dari ABK ini pun meminta pemerintah turun tangan mencari keberadaan suami dan anak mereka. Soalnya, jarak yang jauh dan keterbatasan pengetahuan tentang kemana harus meminta bantuan, membuat mereka cemas dan takut.
Tugboat PT Sumber Maritim Servis yang hilang, membawa 6 anak buah kapal. 3 ABK merupakan warga Belawan, 1 ABK warga Jawa Tengah, 1 ABK warga Jakarta Utara dan seorang ABK lainnya warga Pangkalan Susu Langkat, berangkat dari Ketapang 1 Desember lalu menuju Batam dan hilang kontak tanggal 3 Desember 2021. (ril)