harianMETRO | MEDAN – Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Medan, Muhammad Afri Rizky Lubis menerima keluhan warga soal Program Keluarga Harapan (PKH) saat menggelar reses III Tahun 2022 DPRD Medan di Lapangan Aswad, Jalan Aswad, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Gedung Johor, Medan, Sabtu (19/2/2022).
Melalui reses itu warga menyampaikan kekuhan tentang berbagai persoalan infrastruktur seperti jalan, lampu penerangan, BPJS serta PKH.
Namun persoalan yang paling menonjol adalah tentang bantuan sosial seperti PKH dan kartu pra kerja. Keluhan itu disampaikan oleh Maria Ulfa.
Menurut warga Jalan Eka Rosa itu, beberapa warga yang memiliki perekonomian cukup mapan masih mendapat PKH. Sebaliknya juga tidak sedikit warga kurang mampu justru tidak mendapatkannya.
“Saya lihat sendiri, tidak sedikit warga yang rumahnya cantik, sepedamotornya berderet masih mendapatkan PKH. Sementara warga kurang mampu yang tinggal di rumah kontrakan justru tidak dapat,” ujarnya.
Pun begitu dengan kartu pra kerja. Ironinya, menurut Ulfa, belum lagi bantuan diterima ia sudah dikenakan potongan Rp 300 ribu.
“Bayangkan, belum lagi bantuan kartu pra kerja saya terima sudah dikenakan potongan 300 ribu,” ujarnya tanpa menyebutkan jenis potongan yang dimaksudnya.
Maria Ulfa juga mengeluhkan soal sampah dan lampu jalan. Untuk itu, ia minta ke Dinas Kebersihan agar bekerja sampah tidak sampai membusuk dan mengeluarkan aroma tidak sedap.
Sementara itu, Aminullah warga Jalan Karya Jaya memohon agar Afri Rizky Lubis memperjuangkan pelebaran Jalan Karya Jaya. “Kondisinya saat ini sudah sangat parah. Selain macet yang luar biasa pada jam-jam sibuk pagi dan sore hari, kondisi jalan pun sudah banyak yang berlubang. Mohonlah Pak Rizky bagaimana agarJalan Karya Jaya bisa diperlebar,” harapnya.
Aminullah juga mohon agar tiang milik provider selular ditertibkan, karena sangat semrawut.
Menanggapi keluhan warga ini, terutama soal pelebaran Jalan Karya Jaya dan lampu penerangan jalan, Afri Rizky Lubis mengatakan akan membawa aspirasi warga ke paripurna reses DPRD Medan.
“Saya akan perjuangkan aspirasi warga ini melalui paripurna reses DPRD Medan. Mudah-mudahan bisa diterima dan dianggarkan pada APBD serta terealisasi tahun depan,” ujarnya.
Sementara itu perwakilan Dinas Sosial, Agil Pratama mengakui data tentang keluarga praa sejahtera masih dalam proses pembaruan.
“Program Bansos dimulai tahun 2008, jadi mungkin saja warga penerima sebelumnya yang memang tidak mampu saat ini perekonomiannya sudah meningkat. Begitu juga sebaliknya warga sebelumnya mampu, kini menjadi warga pra sejahtera. Apalagi saat ini kita sedang dalam masa pandemi covid-19 dimana sektor perekonomian mengalami pukulan teramat berat,” ujarnya.
Sayangnya, lanjut Agil, warga yang perekomiannya meningkat tidak melaporkannya ke pihak kecamatan dan masih menerima bantuan PKH.
“Jadi saat ini kita sedang melakukan pendataan ulang. Kami berharap warga penerima yang perekomiannya sudah mapan ikhlas untuk tidak menerima bantuan lagi,” ujarnya.
Kepada warga tak mampu yang belum menerima bantuan, Agil berharap agar menghubungi pihak kelurahan.
Sementara itu terkait persoalan sampah, perwakilan pihak Dinas Kebersihan mengatakan, pengelolaan sampah warga sudah menjadi wewenang kelurahan.
“Kami hanya menangani persoalan sampah di TPA,” ujarnya.
Pada reses itu, Afri Rizky Lubis mengaku senang karena bisa bertemu dengan mantan guru-gurunya. “Saya lahir dan sekolah di Medan Johor. Saya senang hari ini guru-guru saya saat sekolah dulu ada yang datang. Terima kasih atas jasa-jasa ibu-ibu guru semua, sehingga saat ini saya bisa menjadi anggota DPRD Medan,” ujarnya.
Rizky juga mengucapkan terima kasih atas masukan dari warga melalui reses ini. “Semua masukan bapak ibu sekalian akan saya perjuangkan sesuai dengan janji politik saya,” ujarnya. (do)