harianMETRO, MEDAN – Gerak cepat yang dilakukannya dalam menanggapi aduan maupun keluhan masyarakat dan gaya kepemimpinannya yang kerap turun langsung ke lapangan, membuat Wali Kota Medan Bobby Nasution banyak menemukan berbagai persoalan yang terjadi di tengah masyarakat. Di samping itu untuk melihat langsung kinerja seluruh jajarannya, termasuk bagaimana pelayanan yang telah diberikan kepada masyarakat selama ini.
Yang tidak kalah pentingnya, menantu Presiden Joko Widodo ini juga ingin mewujudkan reformasi birokrasi sebagai salah satu indikator penting dalam mencapai visi misi guna menjadikan Kota Medan yang berkah, maju dan kondusif sehingga manfaatnya dapat dirasakan masyarakat.
Berdasarkan hasil sejumlah sidak yang dilakukan, orang nomor satu di Pemko Medan ini menemukan sejumlah aparaturnya yang melakukan pungutan liar (pungli), mulai dari lurah hingga kepala sekolah. Di bawah nahkodanya, Bobby Nasution menunjukkan keseriusannya untuk memberantas segala bentuk pungli.
Terkait pungli, suami Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu ini tidak main-main. Peringatan hingga sanksi berupa pencopotan pun diberikan kepada aparatur yang kedapatan melakukan tindakan pungli, termasuk yang tidak bekerja secara baik sesuai tupoksinya guna memberikan efek jera. Bobby Nasution ingin reformasi birokrasi di lingkungan Pemko Medan dapat diperbaiki dengan menjunjung tinggi nilai transparansi dan etos kerja yang tinggi.
Upaya Bobby Nasution dalam mewujudkan reformasi birokrasi lewat kebiasaannya melakukan sidak dan turun langsung ke lapangan didukung penuh Rektor Universitas Pembangunan Panca Budi Medan Dr H Muhammad Isa Indrawan. Dikatakan Isa, seorang pemimpin memang sebaiknya melihat langsung ke lapangan. Dengan demikian apa yang diharapkan dalam menjalankan tugas dapat terwujud.
“Ya, memang ada saat-saatnya seorang pemimpin harus melihat langsung. Maka dengan begitu, setiap kebijakan dapat dirasakan oleh masyarakat sehingga kepercayaan juga akan semakin tumbuh,” bilang Isa saat dihubungi, Rabu (16/3).
Melihat pola, cara dan gaya kepemimpinan Bobby Nasution, Isa pun optimis reformasi birokrasi akan terwujud. Sebab, imbuh Isa, tumbuhnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah menimbulkan reaksi positif. “Kontrol sosial pun terjadi dan ini akan menimbulkan budaya malu korupsi,” timpalnya.
Ditambahkan Isa lagi, guna mewujudkan reformasi birokrasi, bisa didukung dengan pemanfaatan dan pengembangan sistem digital. “Selain itu, perkuat database, kembangkan pemerintahan berbasis kelurahan dan rangkul stakeholder seluas-luasnya,” pungkasnya mengakhiri.(do)
Yang tidak kalah pentingnya, menantu Presiden Joko Widodo ini juga ingin mewujudkan reformasi birokrasi sebagai salah satu indikator penting dalam mencapai visi misi guna menjadikan Kota Medan yang berkah, maju dan kondusif sehingga manfaatnya dapat dirasakan masyarakat.
Berdasarkan hasil sejumlah sidak yang dilakukan, orang nomor satu di Pemko Medan ini menemukan sejumlah aparaturnya yang melakukan pungutan liar (pungli), mulai dari lurah hingga kepala sekolah. Di bawah nahkodanya, Bobby Nasution menunjukkan keseriusannya untuk memberantas segala bentuk pungli.
Terkait pungli, suami Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu ini tidak main-main. Peringatan hingga sanksi berupa pencopotan pun diberikan kepada aparatur yang kedapatan melakukan tindakan pungli, termasuk yang tidak bekerja secara baik sesuai tupoksinya guna memberikan efek jera. Bobby Nasution ingin reformasi birokrasi di lingkungan Pemko Medan dapat diperbaiki dengan menjunjung tinggi nilai transparansi dan etos kerja yang tinggi.
Upaya Bobby Nasution dalam mewujudkan reformasi birokrasi lewat kebiasaannya melakukan sidak dan turun langsung ke lapangan didukung penuh Rektor Universitas Pembangunan Panca Budi Medan Dr H Muhammad Isa Indrawan. Dikatakan Isa, seorang pemimpin memang sebaiknya melihat langsung ke lapangan. Dengan demikian apa yang diharapkan dalam menjalankan tugas dapat terwujud.
“Ya, memang ada saat-saatnya seorang pemimpin harus melihat langsung. Maka dengan begitu, setiap kebijakan dapat dirasakan oleh masyarakat sehingga kepercayaan juga akan semakin tumbuh,” bilang Isa saat dihubungi, Rabu (16/3).
Melihat pola, cara dan gaya kepemimpinan Bobby Nasution, Isa pun optimis reformasi birokrasi akan terwujud. Sebab, imbuh Isa, tumbuhnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah menimbulkan reaksi positif. “Kontrol sosial pun terjadi dan ini akan menimbulkan budaya malu korupsi,” timpalnya.
Ditambahkan Isa lagi, guna mewujudkan reformasi birokrasi, bisa didukung dengan pemanfaatan dan pengembangan sistem digital. “Selain itu, perkuat database, kembangkan pemerintahan berbasis kelurahan dan rangkul stakeholder seluas-luasnya,” pungkasnya mengakhiri.(do)