METRO,MEDAN | Walikota Medan, Bobby Nasution, Plt. Kadis Kesehatan Kota Medan, dr Syamsul Arifin Nasution.
Pencopotan ini dilakukan karena Walikota Medan, Bobby Nasution menilai kinerja Plt. dr Syamsul Arifin Nasution selama empat bulan dinilai tidak maksimal dalam memberantas penyebaran Covid-19.
Untuk posisi Plt. Kadis Kesehatan Kota Medan, Bobby Nasution menunjuk dr.Mardohar Tambunan.
Dengan pergantian ini, Bobby Nasution berharap Dinas Kesehatan Kota Medan dapat bergerak lebih cepat dalam penanganan Covid-19.
“Saya tekankan pergantian ini untuk percepatan penanganan Covid-19. Dinas Kesehatan harus bergerak cepat dan memiliki strategi dalam menyelesaikan permasalahan yang ada, mulai dari pendataan dan upaya untuk menekan angka kasus penyebaran Covid-19,” ucap Bobby.
Selai itu, Ia juga menginginkan status Kota Medan dapat turun dari level 4 menjadi level 3, meskipun saat ini Kota Medan sudah memasuki zona orange. Hal ini dikarenakan Bobby Nasution ingin menjawab keinginan para orang tua yang meminta anaknya dapat kembali sekolah tatap muka.
“Kita Optimis kota Medan dapat turun menjadi level 3 agar masyarakat dapat beraktifitas salah satunya keinginannya dimulainya kembali sekolah tatap muka,” ujarnya.
Sementara, Plt Kadis Kesehatan Kota Medan, dr. Mardohar Tambunan mengatakan, akan memfokuskan untuk menurunkan kasus Covid-19 sebagaimana keinginan Wali Kota Medan.
“Tentunya sesuai arahan Pak Wali, penurunan kasus Covid-19 dilakukan mulai dari lingkungan atau wilayah yang masih zona merah atau orange. Artinya dengan melibatkan Kecamatan dan Babinkamtibmas serta Babinsa, Dinas Kesehatan akan turun langsung ke setiap lingkungan guna memastikan Prokes terlaksana dengan baik di tengah masyarakat,” terangnya.
Mardohar menambahkan pihaknya juga akan lebih mengembangkan tempat Isolasi Terpusat (Isoter) yang kini telah ada di beberapa titik di Kota Medan.
Selain itu juga melakukan Penambahan SDM baik itu di bidang analis maupun bidang tracing dan testing, sebab selama ini SDM di bidang tersebut salah satu menjadi kendala dalam penanganan Covid-19.
“Di samping penambahan SDM, saya juga telah meminta kepada seluruh rumah sakit swasta untuk membantu pemeriksaan spesimen dengan memanfaatkan dana CSR. Hal ini dilakukan agar angka pemeriksaan spesimen ini naik dan data warga yang terpapar ataupun sudah sembuh akan lebih cepat diketahui. Sebab saat ini pemeriksaan spesimen hanya dilakukan di RSUD dr Pirngadi dan RS USU,” Jelasnya.
Kemudian Mardohar juga menjelaskan pihaknya akan memberikan pelayanan lebih masif lagi baik itu pemberian obat-obatan maupun pemeriksaan kesehatan secara langsung ke rumah warga yang menjalani isolasi mandiri (Isoman).
“Target kita seluruh warga Kota Medan mendapatkan suntikan Vaksin. Untuk itu setiap harinya kita akan meningkatkan jumlah persen warga yang sudah di vaksin. Terkait ketersediaannya, vaksin di Medan saat ini masih cukup. Namun kami terus berkoordinasi dengan Provinsi Sumut maupun Kementerian Kesehatan agar ketersediaan vaksin untuk Kota Medan tetap ada,” ungkapnya. (*)