METRO.LANGKAT | Kasus penemuan mayat siswi SMP di wilayah PT Pertamina RU II lapangan Golf mulai terungkap.
Korban adalah, Alda Septianda Sari (14) seorang pelajar warga jalan Besitang Kelurahan Alur Dua Baru Kecamatan Sei Lepan Kab. Langkat, Sumatera Utara.
Hingga saat ini pihak Polsek Pangkalan Brandan dan Polres Langkat masih mengumpulkan saksi-saksi dan bukti bukti di TKP kejadian pembunuhan.
Kapolres Langkat AKBP Danu Pemungkas Totok SIK SH di dampingi Kapolsek Pangkalan Brandan AKP Bram Candra SH.MH.dan tim Sat Reskrim Polsek Pangkalan Brandan dan Unit Reskrim Polres Langkat kembali melakukan penyisiran ke lokasi tempat ditemukan jenazah korban.
Bahkan, petugas kembali menemukan barang bukti berupa pita ikat rambut milik korban di wilayah tak jauh penemuan jilbab milik korban .
Pantauwan wartawan di Polsek Pangkalan Brandan, petugas masih terlihat melakukan pemeriksaan terhadap beberapa orang teman dekat korban.
Diketahui, korban Alda Septianda Sari merupakan anak pertama dari pasangan suami istri Mala dan Andi Lala (45). Sejak berusia 7 tahun, korban sudah tinggal bersama Mak Ciknya, Dia Isfandar (47).
Dia Isfandar mengatakan, sebelum korbanenghilang, korban sempat mengatakan kepada dirinya bahwa korban sempat malas untuk pergi ke sekolah.
“Mimi hari ini aku malas masuk sekolah,” ucap Isfandar menirukan ucapan korban.
Namun dalam keadaan hujan, Isfandar tetap menyuruh korban untuk pergi ke sekolah. Sejak saat itulah, korban tak pulang ke rumah.
Isfandar mengira, korban pulang ke rumah orangtuanya. Namun, setelah menghubungi orangtuanya, ternyata korban tidak ada di tempat orangtuanya.
Sementara, dari keterangan teman korban, Rosa, dirinya bersama korban naik angkot pergi ke sekolah. Namun, korban ditengah jalan tepatnya simpang bye Pass Pertamina, korban turun dari angkot dan berjalan kaki menuju atas ke arah lapangan Golf Pertamina.
Karena korban tak kunjung pulang, akhirnya dirinya pun melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pangkalan Brandan.
Sementara menurut ibu Korban, Mala mengatakan, saat itu korban pergi ke sekolah dengan memakai jaket warna ping, tas ransel dan memakai baju batik sekolah yang kini belum di temukan.
“Kami berharap, polisi segera menangkap pelakunya,” harap orangtua korban.
Informasi yang didapat, lokasi dimana korban ditemukan merupakan lokasi bagi para pelajar bolos sekolah dan pacaran.
Dan warga Pangkalan Brandan berharap pihak Scurity Pertamina harus menjaga ekstra ketat agar lokasi tersebut tidak ada lagi orang orang pacaran. (Rudi)