METRO,MEDAN | Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Utara bersama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Wilayah Sumatera Utara bersama Dan Lantamal TNI AL mengungkap jaringan narkoba antar provinsi.
Dalam pengungkapan tersebut petugas berhasil mengamankan barang bukti 69 kilo sabu, 59.053 butir ekstasi dengan lima tersangka.
Adapun kelima tersangka masing-masing berinisial S (44) warga Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjung Balai, RS ,(40) warga Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai, HH (36) warga Sei Tualang Raso, Kita Tanjungbalai, AS (36) warga Datuk Bandar, Kota Tanjungbalai dan A (41) warga Aceh Tamiang, Provinsi Aceh.
Kepala BNNP Provinsi Sumatera Utara Brigjen Toga Panjaitan didampingi Kepala Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Wilayah Sumatera Utara, Dan Lantamal TNI AL Tanjungbalai, mengatakan, pengungkapan kasus ini bermula adanya laporan dari masyarakat adanya pengiriman narkoba ke sejumlah provinsi melalui jasa laut di kawasan Tanjung Balai.
Atas informasi tersebut, petugas BNNP Sumut yang bekerja sama dengan Bea dan Cukai dan Dan Lantamal TNI AL langsung melakukan penyelidikan.
“Ada dua kasus narkoba yang kita ungkap, awalnya kita mengamankan dua tersangka S dan RS, mereka kita amankan membawa 29 kilo sabu dan 59 ribu butir ekstasi pada 21 Juni 2022,” ungkap Toga.
Lanjut Kepala BNNP Sumut Brigjen Pol Toga Panjaitan, selanjutnya pada tanggal 06 Juni 2022, pihak BNNP Sumut bersama Bea dan Cukai bersama Dan Lantamal TNI AL Tanjungbalai, kembali berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu-sabu sebanyak 40 kilo gram sabu.
“Kasus kedua kita amankan tersangka HH, AS dan A dengan barang bukti 40 kilo sabu. Semua tersangka kita amankan dari Kota Tanjungbalai,” paparnya.
Terancam Hukuman Mati
Menurut Toga, terungkapnya kasus narkotika ini akan menyelamatkan anak bangsa sebanyak 552.000 orang (ekstasi) dan 1.77.159 orang (sabu).
Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 114 (2) Sub Pasal 112 (2) dan Ko Pasal 132 UU RI No.35 Tahun 2009 dengan ancaman hukuman mati, pidana seumur hidup atau paling lama 20 tahun. (Rul)