harianMETRO, MEDAN – Sempat melandai bahkan nol kasus, kini kasus Covid-19 di Kota Medan terus menunjukkan peningkatan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan hingga 3 Februari 2022, ada 119 kasus terkonfirmasi Covid-19. Wali Kota Medan Bobby Nasution langsung gerak cepat menyikapinya guna angka penyebarannya. Penguatan progresivitas vaksinasi, termasuk booster salah satu upaya yang dilakukan menantu Presiden Joko Widodo tersebut.
Saat ini berdasarkan data Dinkes Kota Medan hingga 6 Februari 2022, total cakupan vaksinasi dosis I berada di angka 93,51 persen dan 76,64 persen untuk vaksinasi dosis II. Sementara itu, vaksinasi booster yang pemberlakuannya dimulai 12 Januari 2022 oleh pemerintah pusat, kini capaiannya sudah berada di angka 4,90 % untuk Kota Medan. Selain untuk para lansia dan kelompok rentan, para pekerja di Kota Medan juga sudah mulai divaksinasi booster.
“Pemko Medan terus mempercepat vaksinasi, termasuk booster , tidak hanya bagi para lansia dan kelompok rentan, tapi juga untuk para pekerja. Kita juga masih terus melakukan penegakan protokol kesehatan (prokes) sesuai dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 1 di Kota Medan,” kata Bobby Nasution saat doorstop dengan para wartawan di Balai Kota Medan baru-baru ini.
Tidak itu saja, orang nomor satu di Pemko Medan ini juga telah menginstruksikan seluruh jajaran hingga tingkat lingkungan untuk kembali mengaktifkan dan memassifkan upaya penanganan Covid-19 yang selama ini dilakukan, termasuk menerapkan PPKM Mikro. “Alhamdulillah, sampai saat ini, belum ada lingkungan yang masuk dalam zona orange,” ungkapnya.
Bobby Nasution selanjutnya mengungkapkan, masyarakat yang terpapar lebih dari lima orang dalam satu lingkungan juga sudah dibawa dan dirawat di lokasi isolasi terpusat (isoter) untuk mencegah transmisi lokal. “Upaya pencegahan terus kita lakukan hingga saat ini. Kami juga mengimbau dan mengajak masyarakat yang mengalami gejalan ringan dan sedang untuk melakukan isolasi di lokasi isoter yang disediakan Pemko Medan,” ujar suami Ketua TP PKK Medan Kahiyang Ayu tersebut.
Meski demikian, terang Bobby Nasution, penyumbang terbesar kasus Covid-19 umumnya adalah pelaku perjalanan. Meski demikian, ungkapnya, berdasarkan hasil tracing yang dilakukan mulai terjadi transmisi lokal disebabkan para pelaku perjalanan merasa dalam kondisi baik, padahal tengah berada di masa inkubasi dan tetap beraktifitas seperti biasa hingga akhirnya menyebabkan terjadinya penyebaran.
Hingga saat ini, kata Bobby, angka bed occupancy rate (BOR) di Kota Medan juga masih di bawah 2 persen dan nihil angka kematian. “Alhamdulillah, kasus Covid-19 varian omicron juga belum ditemukan di Kota Medan,” pungkasnya seraya mengimbau masyarakat untuk senantiasa mematuhi prokes secara ketat.
Atas upaya-upaya yang dilakukan Bobby Nasution tersebut, dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU) Zikri Asmara SIKom MIKom menyampaikan apresiasinya. Sebab, berdasarkan data yang ada, sebaran dan distribusi vaksinasi menyentuh angka yang cukup tinggi baik itu vaksin dosis I dan II, sedangkan vaksin booster sudah mencapai 4 %.
“ Harapan kita hari ini bagaimana agar vaksinasi booster yang sudah menyentuh angka 4 % bisa terus dimaksimalkan dalam tempo yang cepat. Sebab, vaksinasi booster ini juga cukup terasa manfaatnya dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat Kota Medan,” bilang zikri ketika dihubungi, Selasa (8/2).
Meski demikian, imbuh Zikri, seluruh pihak dan masyarakat tidak boleh lengah, terutama dalam mematuhi prokes. Apalagi, sambungnya, jika mengacu dengan ibukota Jakarta yang mulai mengalami peningkatan angka kasus Covid-19 bahkan dari pemberitaan yang ada Indonesia telah masuk dalam gelombang ketiga Covid-19.
“ Jangan sampai hal serupa juga terjadi di Kota Medan. Tentu harapan kita adalah agar bagaimana Pak Wali terus mengawal ketat dan senantiasa turun langsung ke lapangan untuk mengontrol langsung bagaimana supaya meminimalisir penyebaran Covid-19 sehingga tidak meluas,” harapnya.
Bahkan, imbuh Zikri, Kota Medan diharapkan tetap bertahan di Level 1 PPKM dan tidak kembali ke level yang lebih tinggi misalnya level II atau III. Selain itu, Zikri berpesan dan mengimbau agar kinerja baik yang sudah dilakukan Bobby Nasution beserta jajaran seperti misalnya melakukan razia rutin prokes dan penerapan PPKM Mikro dapat terus bertahan dan konsisten.
“ Kita dukung dan mudah-mudahan upaya yang dilakukan berbanding lurus dengan hasilnya. Semoga Pemko Medan, masyarakat serta seluruh pihak terkait bisa berkoordinasi dengan baik sehingga Kota Medan bisa jadi salah satu contoh dalam penangan Covid-19. Apalagi Kota Medan saat ini masih dalam level 1,” ungkapnya seraya mengimbau agar vaksinasi bisa berjalan maksimal dan masyarakat mendapatkannya secara merata.(do)
Saat ini berdasarkan data Dinkes Kota Medan hingga 6 Februari 2022, total cakupan vaksinasi dosis I berada di angka 93,51 persen dan 76,64 persen untuk vaksinasi dosis II. Sementara itu, vaksinasi booster yang pemberlakuannya dimulai 12 Januari 2022 oleh pemerintah pusat, kini capaiannya sudah berada di angka 4,90 % untuk Kota Medan. Selain untuk para lansia dan kelompok rentan, para pekerja di Kota Medan juga sudah mulai divaksinasi booster.
“Pemko Medan terus mempercepat vaksinasi, termasuk booster , tidak hanya bagi para lansia dan kelompok rentan, tapi juga untuk para pekerja. Kita juga masih terus melakukan penegakan protokol kesehatan (prokes) sesuai dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 1 di Kota Medan,” kata Bobby Nasution saat doorstop dengan para wartawan di Balai Kota Medan baru-baru ini.
Tidak itu saja, orang nomor satu di Pemko Medan ini juga telah menginstruksikan seluruh jajaran hingga tingkat lingkungan untuk kembali mengaktifkan dan memassifkan upaya penanganan Covid-19 yang selama ini dilakukan, termasuk menerapkan PPKM Mikro. “Alhamdulillah, sampai saat ini, belum ada lingkungan yang masuk dalam zona orange,” ungkapnya.
Bobby Nasution selanjutnya mengungkapkan, masyarakat yang terpapar lebih dari lima orang dalam satu lingkungan juga sudah dibawa dan dirawat di lokasi isolasi terpusat (isoter) untuk mencegah transmisi lokal. “Upaya pencegahan terus kita lakukan hingga saat ini. Kami juga mengimbau dan mengajak masyarakat yang mengalami gejalan ringan dan sedang untuk melakukan isolasi di lokasi isoter yang disediakan Pemko Medan,” ujar suami Ketua TP PKK Medan Kahiyang Ayu tersebut.
Meski demikian, terang Bobby Nasution, penyumbang terbesar kasus Covid-19 umumnya adalah pelaku perjalanan. Meski demikian, ungkapnya, berdasarkan hasil tracing yang dilakukan mulai terjadi transmisi lokal disebabkan para pelaku perjalanan merasa dalam kondisi baik, padahal tengah berada di masa inkubasi dan tetap beraktifitas seperti biasa hingga akhirnya menyebabkan terjadinya penyebaran.
Hingga saat ini, kata Bobby, angka bed occupancy rate (BOR) di Kota Medan juga masih di bawah 2 persen dan nihil angka kematian. “Alhamdulillah, kasus Covid-19 varian omicron juga belum ditemukan di Kota Medan,” pungkasnya seraya mengimbau masyarakat untuk senantiasa mematuhi prokes secara ketat.
Atas upaya-upaya yang dilakukan Bobby Nasution tersebut, dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU) Zikri Asmara SIKom MIKom menyampaikan apresiasinya. Sebab, berdasarkan data yang ada, sebaran dan distribusi vaksinasi menyentuh angka yang cukup tinggi baik itu vaksin dosis I dan II, sedangkan vaksin booster sudah mencapai 4 %.
“ Harapan kita hari ini bagaimana agar vaksinasi booster yang sudah menyentuh angka 4 % bisa terus dimaksimalkan dalam tempo yang cepat. Sebab, vaksinasi booster ini juga cukup terasa manfaatnya dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat Kota Medan,” bilang zikri ketika dihubungi, Selasa (8/2).
Meski demikian, imbuh Zikri, seluruh pihak dan masyarakat tidak boleh lengah, terutama dalam mematuhi prokes. Apalagi, sambungnya, jika mengacu dengan ibukota Jakarta yang mulai mengalami peningkatan angka kasus Covid-19 bahkan dari pemberitaan yang ada Indonesia telah masuk dalam gelombang ketiga Covid-19.
“ Jangan sampai hal serupa juga terjadi di Kota Medan. Tentu harapan kita adalah agar bagaimana Pak Wali terus mengawal ketat dan senantiasa turun langsung ke lapangan untuk mengontrol langsung bagaimana supaya meminimalisir penyebaran Covid-19 sehingga tidak meluas,” harapnya.
Bahkan, imbuh Zikri, Kota Medan diharapkan tetap bertahan di Level 1 PPKM dan tidak kembali ke level yang lebih tinggi misalnya level II atau III. Selain itu, Zikri berpesan dan mengimbau agar kinerja baik yang sudah dilakukan Bobby Nasution beserta jajaran seperti misalnya melakukan razia rutin prokes dan penerapan PPKM Mikro dapat terus bertahan dan konsisten.
“ Kita dukung dan mudah-mudahan upaya yang dilakukan berbanding lurus dengan hasilnya. Semoga Pemko Medan, masyarakat serta seluruh pihak terkait bisa berkoordinasi dengan baik sehingga Kota Medan bisa jadi salah satu contoh dalam penangan Covid-19. Apalagi Kota Medan saat ini masih dalam level 1,” ungkapnya seraya mengimbau agar vaksinasi bisa berjalan maksimal dan masyarakat mendapatkannya secara merata.(do)