harianMETRO, MEDAN – Langsung turun memeriksa dan menemukan akar persoalan lalu secara kolaboratif memecahkannya. Agaknya ini salah satu ciri kepemimpinan Wali Kota Medan Bobby Nasution. Dalam penanganan banjir misalnya, dia kerap turun ke lokasi untuk menemukan permasalahan di saluran drainase. Menantu Presiden Joko Widodo ini tak takut diterpa hujan, bahkan gigih menyelusuri saluran drainase Medan Urban Development Project (MUDP) yang bau, gelap, dan pengap.
Kegigihan Bobby Nasution menyelusuri saluran MUDP di Jalan Menteng Raya, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai, Minggu (13/3) lalu itu tidak sia-sia. Dia menemukan penyebab banjir yang dikeluhkan warga warga Gang Mestika, Gang Nangka, kawasan Asrama Polisi, dan beberapa kawasan lain di Kelurahan Binjai, Medan Denai. Ternyata ada penyumbatan di dekat jembatan. Satu unit mobil pemadam kebakaran pun diturunkan untuk menyemprotkan air ke saluran tersebut guna mendorong sampah dan sedimentasi yang menyumbat aliran air.
Beberapa hari sebelumnya, yakni Kamis (10/3), di bawah guyuran hujan Bobby Nasution juga turut melakukan identifikasi masalah di Jalan Menteng II, Medan Denai. Dia langsung memeriksa di beberapa titik kontrol drainase. Bobby Nasution pun menemukan air bercampur sampah dan alirannya pun tersendat-sendat. Dia pun memerintahkan Dinas PU untuk melakukan pembersihan serta melakukan identifikasi lanjutan di aliran Sulang-saling hingga ke Sungai Denai.
Sehari sebelumnya, Rabu (9/3) Bobby Nasution turun ke Jalan Platina VII D, Medan Deli, guna menindaklanjuti keluhan warga tentang banjir. Setelah memeriksa, Bobby Nasution pun menemukan saluran drainase di jalan itu terputus, tidak terkoneksi ke saluran utama. Solusinya adalah pembuatan drainase. Bobby Nasution menyampaikan hal itu kepada masyarakat. Bahkan masyarakat juga menyatakan bersedia, jika sedikit dari lahan depan rumahnya terkena pengerjaan drainase.
Pada hari yang sama, suami Kahiyang Ayu itu memimpin pembersihan Parit AMD di Jalan Speksi Kelurahan Terjun, Medan Marelan. Pembersihan yang dilakukan petugas Dinas PU berkolaborasi dengan Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (P3SU) Medan Marelan itu dilakukan untuk menanganani banjir di beberapa titik di Kecamatan Medan Marelan. Bobby Nasution menemukan masalah bahwa sejak dibangun pada 2005 lalu, Parit AMD yang berfungsi buangan dari drainase ini tidak pernah dinormalisasi. Akibatnya, Parit AMD tidak bisa mengalirkan air ke Sungai Bedera.
Sebelumnya, Selasa (1/3) tengah malam, Bobby Nasution juga langsung turun untuk mengetahui penyebab genangan air di Jalan Balai Kota. Dalam terpaan hujan, dengan menggunakan senter, orang nomor satu Pemko Medan ini melakukan pemeriksaan drainase. Ditemukanlah bahwa terjadi permasalah di subdrain. Subdrain yang merupakan sistem drainase di bawah permukaan yang berfungsi mempercepat pengaliran air agar tidak menggenang di atas permukaan tanah ini harus segera diperbaiki. Dia pun memerintahkan Dinas PU melakukan perbaikan sekaligus membuat peta drainase di seputar Lapangan Merdeka. Selain itu, ditemukan juga solusi bahwa diperlukan saluran baru jika saluran yang ada saat ini tidak lagi mampu menampung debit air.
Pada akhir Februari lalu, saat ketika intensitas hujan begitu tinggi mengguyur Medan dan kabupaten/kota lain di Sumut, frekuensi Bobby Nasution meninjau drainase juga tinggi. Pada Minggu (27/2) malam hingga Senin (28/2) dini hari, pemimpin muda ibu kota Sumatra Utara ini turun ke sejumlah kecamatan, antara lain Medan Amplas, Medan Johor, dan Medan Petisah. Bobby Nasution menemukan sedimentasi yang tinggi di saluran drainase, hingga tak mampu menampung debit air. Dia juga memandang, masih perlu ditumbuhsuburkan kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah ke parit.
Beberapa hari sebelumnya, Kamis (24/2) malam, Bobby Nasution juga menerabas gerimis untuk memeriksa drainase di Jalan Bajak II, Simpang Marendal, Kelurahan Harjosari II, Medan Amplas. Dia pun menemukan akar persoalan banjir di kawasan tersebut, yakni parit-parit di kawasan tersebut mengalami pendangkalan dan tidak tersambung ke drainase utama di Jalan Sisingamangaraja. Di samping itu, bangunan beton menyebabkan air hujan sulit turun ke drainase utama. Tidak hanya itu, Bobby Nasution juga melihat banyak utilitas, sehingga aliran air di drainase tersebut tidak lancar. Dia pun memerintahkan agar Dinas PU Medan segera melakukan penataan agar air bisa mengalir dengan lancar.
Pada Minggu (20/3) sore, Bobby Nasution juga melakukan peninjauan ke kawasan perumahan dan pusat bisnis J City, guna mengetahui akar persoalan banjir yang menimpa warga di seberang Sungai Babura. Dia menemukan, ternyata hanya satu sisi dari Sungai Babura yang dibuat bronjong. Hal ini mengakibatkan, masyarakat di Lingkungan 3 Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor kerap kebanjiran saat hujan deras. Memenuhi permintaan warga, Bobby Nasution pun meminta pengembang dan pihak BWSS agar membuat keputusan untuk membuat bronjong juga di sisi kanan Sungai Babura.
Sepekan sebelumnya, Minggu (13/2) sore, menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait banjir, Bobby Nasution juga meninjau drainase di Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan. Dia menemukan penyumbatan drainase di Jalan Pasar III dan Pasar IV juga terputusnya sambungan air ke drainase utama. Dia pun memerintahkan Dinas PU agar melakukan normalisasi dan membuat aliran air terkoneksi ke drainase utama.
Pada minggu-minggu sebelumnya Bobby Nasution juga kerap melakukan peninjauan guna memastikan agar drainase tidak lagi menjadi salah satu penyebab banjir di Medan. Seluruh kecamatan di Medan tidak luput menjadi perhatiannya. Dia ingin menemukan akar masalah dan menemukan jalan keluar agar sistem drainase di ibu kota Sumut ini dapat berfungsi dengan baik.
Langkah progresif Bobby Nasution dalam mengatasi persoalan drainase ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Salah satunya Dosen Fakultas Teknik Sipil UMA, Ir. Melloukey Ardan, M.T. Beberapa waktu lalu dia mengungkapkan apresiasinya atas cara kerja Bobby Nasution yang langsung turun ke lapangan bersama OPD terkait untuk mencari akar persoalan drainase di kota ini.
Menurutnya, hal ini mencerminkan Bobby Nasution ingin memastikan agar sistem drainase di kota ini dibenahi dan dapat berfungsi dengan baik.(do)
Kegigihan Bobby Nasution menyelusuri saluran MUDP di Jalan Menteng Raya, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai, Minggu (13/3) lalu itu tidak sia-sia. Dia menemukan penyebab banjir yang dikeluhkan warga warga Gang Mestika, Gang Nangka, kawasan Asrama Polisi, dan beberapa kawasan lain di Kelurahan Binjai, Medan Denai. Ternyata ada penyumbatan di dekat jembatan. Satu unit mobil pemadam kebakaran pun diturunkan untuk menyemprotkan air ke saluran tersebut guna mendorong sampah dan sedimentasi yang menyumbat aliran air.
Beberapa hari sebelumnya, yakni Kamis (10/3), di bawah guyuran hujan Bobby Nasution juga turut melakukan identifikasi masalah di Jalan Menteng II, Medan Denai. Dia langsung memeriksa di beberapa titik kontrol drainase. Bobby Nasution pun menemukan air bercampur sampah dan alirannya pun tersendat-sendat. Dia pun memerintahkan Dinas PU untuk melakukan pembersihan serta melakukan identifikasi lanjutan di aliran Sulang-saling hingga ke Sungai Denai.
Sehari sebelumnya, Rabu (9/3) Bobby Nasution turun ke Jalan Platina VII D, Medan Deli, guna menindaklanjuti keluhan warga tentang banjir. Setelah memeriksa, Bobby Nasution pun menemukan saluran drainase di jalan itu terputus, tidak terkoneksi ke saluran utama. Solusinya adalah pembuatan drainase. Bobby Nasution menyampaikan hal itu kepada masyarakat. Bahkan masyarakat juga menyatakan bersedia, jika sedikit dari lahan depan rumahnya terkena pengerjaan drainase.
Pada hari yang sama, suami Kahiyang Ayu itu memimpin pembersihan Parit AMD di Jalan Speksi Kelurahan Terjun, Medan Marelan. Pembersihan yang dilakukan petugas Dinas PU berkolaborasi dengan Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (P3SU) Medan Marelan itu dilakukan untuk menanganani banjir di beberapa titik di Kecamatan Medan Marelan. Bobby Nasution menemukan masalah bahwa sejak dibangun pada 2005 lalu, Parit AMD yang berfungsi buangan dari drainase ini tidak pernah dinormalisasi. Akibatnya, Parit AMD tidak bisa mengalirkan air ke Sungai Bedera.
Sebelumnya, Selasa (1/3) tengah malam, Bobby Nasution juga langsung turun untuk mengetahui penyebab genangan air di Jalan Balai Kota. Dalam terpaan hujan, dengan menggunakan senter, orang nomor satu Pemko Medan ini melakukan pemeriksaan drainase. Ditemukanlah bahwa terjadi permasalah di subdrain. Subdrain yang merupakan sistem drainase di bawah permukaan yang berfungsi mempercepat pengaliran air agar tidak menggenang di atas permukaan tanah ini harus segera diperbaiki. Dia pun memerintahkan Dinas PU melakukan perbaikan sekaligus membuat peta drainase di seputar Lapangan Merdeka. Selain itu, ditemukan juga solusi bahwa diperlukan saluran baru jika saluran yang ada saat ini tidak lagi mampu menampung debit air.
Pada akhir Februari lalu, saat ketika intensitas hujan begitu tinggi mengguyur Medan dan kabupaten/kota lain di Sumut, frekuensi Bobby Nasution meninjau drainase juga tinggi. Pada Minggu (27/2) malam hingga Senin (28/2) dini hari, pemimpin muda ibu kota Sumatra Utara ini turun ke sejumlah kecamatan, antara lain Medan Amplas, Medan Johor, dan Medan Petisah. Bobby Nasution menemukan sedimentasi yang tinggi di saluran drainase, hingga tak mampu menampung debit air. Dia juga memandang, masih perlu ditumbuhsuburkan kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah ke parit.
Beberapa hari sebelumnya, Kamis (24/2) malam, Bobby Nasution juga menerabas gerimis untuk memeriksa drainase di Jalan Bajak II, Simpang Marendal, Kelurahan Harjosari II, Medan Amplas. Dia pun menemukan akar persoalan banjir di kawasan tersebut, yakni parit-parit di kawasan tersebut mengalami pendangkalan dan tidak tersambung ke drainase utama di Jalan Sisingamangaraja. Di samping itu, bangunan beton menyebabkan air hujan sulit turun ke drainase utama. Tidak hanya itu, Bobby Nasution juga melihat banyak utilitas, sehingga aliran air di drainase tersebut tidak lancar. Dia pun memerintahkan agar Dinas PU Medan segera melakukan penataan agar air bisa mengalir dengan lancar.
Pada Minggu (20/3) sore, Bobby Nasution juga melakukan peninjauan ke kawasan perumahan dan pusat bisnis J City, guna mengetahui akar persoalan banjir yang menimpa warga di seberang Sungai Babura. Dia menemukan, ternyata hanya satu sisi dari Sungai Babura yang dibuat bronjong. Hal ini mengakibatkan, masyarakat di Lingkungan 3 Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor kerap kebanjiran saat hujan deras. Memenuhi permintaan warga, Bobby Nasution pun meminta pengembang dan pihak BWSS agar membuat keputusan untuk membuat bronjong juga di sisi kanan Sungai Babura.
Sepekan sebelumnya, Minggu (13/2) sore, menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait banjir, Bobby Nasution juga meninjau drainase di Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan. Dia menemukan penyumbatan drainase di Jalan Pasar III dan Pasar IV juga terputusnya sambungan air ke drainase utama. Dia pun memerintahkan Dinas PU agar melakukan normalisasi dan membuat aliran air terkoneksi ke drainase utama.
Pada minggu-minggu sebelumnya Bobby Nasution juga kerap melakukan peninjauan guna memastikan agar drainase tidak lagi menjadi salah satu penyebab banjir di Medan. Seluruh kecamatan di Medan tidak luput menjadi perhatiannya. Dia ingin menemukan akar masalah dan menemukan jalan keluar agar sistem drainase di ibu kota Sumut ini dapat berfungsi dengan baik.
Langkah progresif Bobby Nasution dalam mengatasi persoalan drainase ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Salah satunya Dosen Fakultas Teknik Sipil UMA, Ir. Melloukey Ardan, M.T. Beberapa waktu lalu dia mengungkapkan apresiasinya atas cara kerja Bobby Nasution yang langsung turun ke lapangan bersama OPD terkait untuk mencari akar persoalan drainase di kota ini.
Menurutnya, hal ini mencerminkan Bobby Nasution ingin memastikan agar sistem drainase di kota ini dibenahi dan dapat berfungsi dengan baik.(do)