harianMETRO, MEDAN – Warga Bagan Deli, Medan Belawan boleh lega. Tahun ini, Wali Kota Medan Bobby Nasution mulai membenahi wilayah yang kumuh ini. Untuk kelancaran dan kesuksesan pembenahan ini, selain berkolaborasi dengan Kementerian PUPR dan Pemprovsu, Bobby Nasution juga akan berkantor selama tiga di wilayah Medan bagian Utara.
Hal ini terungkap saat Bobby Nasution mendengar keluhan nelayan dalam sebuah kegiatan Rembuk Nelayan di Pesisir Medan, Jalan Sembilan Pajak Baru, Medan Belawan, Rabu (23/2).
“Pembenahan kampung Bagan Deli ini memang merupakan janji kampanye saya saat pemilihan wali kota. Dan saya juga akan memenuhi janji untuk berkantor di wilayah Medan bagian Utara selama tiga bulan,” ucap Bobby Nasution di hadapan para nelayan.
Bobby Nasution mengatakan, masalah kekumuhan, banjir, dan drainase di kawasan ini butuh penanganan serius dan sesegera mungkin.
“Tadi pun saya jalan masuk ke sini, banyak saya lihat drainasenya yang jika melihat intensitas hujan seharusnya sudah kering, namun hari ini masih tinggi airnya,” sebut Bobby Nasution.
Masalah-masalah ini, lanjut Bobby Nasution, sudah dicari solusinya. “Mudah-mudahan tahun ini kita mulai pembenahannya bekerja sama dengan Pemprovsu, Kementerian PUPR yang punya sungai, pesisir. Kampung-kampung yang ada di wilayah Medan bagian Utara akan kita benahi, khususnya Bagan Deli,” sebut Bobby Nasution disambut tepukan tangan warga.
Pekerjaan ini, sebut Bobby Nasution, harus dilakukan secara bersama-sama. Tidak bisa dilakukan Pemko Medan sendiri. Warga Bagan Deli juga dapat memberi masukan untuk keberhasilkan pembenahan ini.
“Mungkin khilaf kami, kemarin ketika berdiskusi tentang penganganan permasalahan di kawasan ini, kelompok masyarakat belum kami libatkan. Pada diskusi ke depan kami akan mengajak warga,” tambah Bobby Nasution yang dijawab warga dengan seruan kesiapan warga.
Dalam Rembuk Nelayan itu, perwakilan nelayan mengeluhkan sulitnya birokrasi untuk mendapatkan surat Tanda surat Tanda Daftar Kapal Perikanan (TDKP) yang diterbitkan Dinas Pertanian dan Perikanan Medan. Dari 6000 anggota nelayan, hanya 10 persen memiliki TDKP. Padahal TDKP ini merupakan salah satu persyaratan untuk mendapatkan BBM bersubsidi.
Bobby Nasution pun menanyakan penyebab sulitnya pengurusan TDKP itu. Diperoleh jawaban, bahwa untuk mengurus itu nelayan harus ke Medan Amplas. Menanggapi ini Bobby Nasution langsung memerintahkan Dinas Pertanian dan Perikanan Medan dalam dua minggu berkantor di Bagan Deli untuk mempermudah nelayan mengurus TDKP.
Kepada Kepala UPT Dinas Pertanian dan Perikanan yang hadir pada kegiatan itu, Bobby Nasution menegaskan bahwa saat ini Pemko Medan berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan hingga ke tingkat paling mikro.
“OPD di lingkungan Pemko Medan saat ini harus memberikan pelayanan sampai ke tingkat paling mikro, termasuk pelayanan pengurusan TDKP ini,” ucap Bobby Nasution yang saat itu enyayangkan ketidakhadiran Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan dalam kegiatan Rembuk Nelayan ini.
Menanggapi keluhan kelompok istri nelayan yang merupakan pelaku UMKM tentang belum adannya pembinaan dari instansi terkait, Bobby Nasution mengatakan, pada Januari lalu dirinya telah mencanangkan program untuk memberdayakan istri-istri nelayan dan pengemudi betor.
“Program ini berupa pendampingan terhadap para istri pengemudi bentor yang terdampak Covid-19 agar dapat beusaha. Ada pula program untuk istri-istri nelayan bekerja sama dengan BUMN di antaranya PNM, BRI, Telkom untuk memberdayakan UMKM,” ucapnya.
Bobby Nasution mengatakan, program UMKM istri-istri nelayan ini akan dilauching pada Maret 2022 ini juga.
“Program ini di antara berupa pelatihan untuk mengolah produk, pengemasan atau packaging, promosi, bantuan dana, juga peralatan,” terang Bobby Nasution.
Pemko Medan, tambah Bobby Nasution, juga telah berkomitmen untuk menjadi market bagi produk-produk UMKM. Terkait itu, Bobby Nasution meminta Camat Medan Belawan untuk memasukkan produk UMKM di kecamatan ini untuk masuk ke e-katalog.
Hal ini terungkap saat Bobby Nasution mendengar keluhan nelayan dalam sebuah kegiatan Rembuk Nelayan di Pesisir Medan, Jalan Sembilan Pajak Baru, Medan Belawan, Rabu (23/2).
“Pembenahan kampung Bagan Deli ini memang merupakan janji kampanye saya saat pemilihan wali kota. Dan saya juga akan memenuhi janji untuk berkantor di wilayah Medan bagian Utara selama tiga bulan,” ucap Bobby Nasution di hadapan para nelayan.
Bobby Nasution mengatakan, masalah kekumuhan, banjir, dan drainase di kawasan ini butuh penanganan serius dan sesegera mungkin.
“Tadi pun saya jalan masuk ke sini, banyak saya lihat drainasenya yang jika melihat intensitas hujan seharusnya sudah kering, namun hari ini masih tinggi airnya,” sebut Bobby Nasution.
Masalah-masalah ini, lanjut Bobby Nasution, sudah dicari solusinya. “Mudah-mudahan tahun ini kita mulai pembenahannya bekerja sama dengan Pemprovsu, Kementerian PUPR yang punya sungai, pesisir. Kampung-kampung yang ada di wilayah Medan bagian Utara akan kita benahi, khususnya Bagan Deli,” sebut Bobby Nasution disambut tepukan tangan warga.
Pekerjaan ini, sebut Bobby Nasution, harus dilakukan secara bersama-sama. Tidak bisa dilakukan Pemko Medan sendiri. Warga Bagan Deli juga dapat memberi masukan untuk keberhasilkan pembenahan ini.
“Mungkin khilaf kami, kemarin ketika berdiskusi tentang penganganan permasalahan di kawasan ini, kelompok masyarakat belum kami libatkan. Pada diskusi ke depan kami akan mengajak warga,” tambah Bobby Nasution yang dijawab warga dengan seruan kesiapan warga.
Dalam Rembuk Nelayan itu, perwakilan nelayan mengeluhkan sulitnya birokrasi untuk mendapatkan surat Tanda surat Tanda Daftar Kapal Perikanan (TDKP) yang diterbitkan Dinas Pertanian dan Perikanan Medan. Dari 6000 anggota nelayan, hanya 10 persen memiliki TDKP. Padahal TDKP ini merupakan salah satu persyaratan untuk mendapatkan BBM bersubsidi.
Bobby Nasution pun menanyakan penyebab sulitnya pengurusan TDKP itu. Diperoleh jawaban, bahwa untuk mengurus itu nelayan harus ke Medan Amplas. Menanggapi ini Bobby Nasution langsung memerintahkan Dinas Pertanian dan Perikanan Medan dalam dua minggu berkantor di Bagan Deli untuk mempermudah nelayan mengurus TDKP.
Kepada Kepala UPT Dinas Pertanian dan Perikanan yang hadir pada kegiatan itu, Bobby Nasution menegaskan bahwa saat ini Pemko Medan berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan hingga ke tingkat paling mikro.
“OPD di lingkungan Pemko Medan saat ini harus memberikan pelayanan sampai ke tingkat paling mikro, termasuk pelayanan pengurusan TDKP ini,” ucap Bobby Nasution yang saat itu enyayangkan ketidakhadiran Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan dalam kegiatan Rembuk Nelayan ini.
Menanggapi keluhan kelompok istri nelayan yang merupakan pelaku UMKM tentang belum adannya pembinaan dari instansi terkait, Bobby Nasution mengatakan, pada Januari lalu dirinya telah mencanangkan program untuk memberdayakan istri-istri nelayan dan pengemudi betor.
“Program ini berupa pendampingan terhadap para istri pengemudi bentor yang terdampak Covid-19 agar dapat beusaha. Ada pula program untuk istri-istri nelayan bekerja sama dengan BUMN di antaranya PNM, BRI, Telkom untuk memberdayakan UMKM,” ucapnya.
Bobby Nasution mengatakan, program UMKM istri-istri nelayan ini akan dilauching pada Maret 2022 ini juga.
“Program ini di antara berupa pelatihan untuk mengolah produk, pengemasan atau packaging, promosi, bantuan dana, juga peralatan,” terang Bobby Nasution.
Pemko Medan, tambah Bobby Nasution, juga telah berkomitmen untuk menjadi market bagi produk-produk UMKM. Terkait itu, Bobby Nasution meminta Camat Medan Belawan untuk memasukkan produk UMKM di kecamatan ini untuk masuk ke e-katalog.
“Pak Camat, Pak Lurah, saya sendiri dan seluruh dinas di lingkungan Pemko Medan, pengadaan makan minumnya harus dari UMKM di wilayah masing-masing. Kalau ibu-ibu punya produk makanan, baik berat maupun ringan, masukkan produk itu ke e-katalog, sehingga bisa kami beli. Hari ini Pemko Medan pengadaan makanan dan minuman dari UMKM,” ucap Bobby Nasution seraya mengungkapkan biaya makan minum di Pemko Medan cukup besar.
Kehadiran Bobby Nasution dalam Rembuk Nelayan benar-benar menjawab dan memberikan solusi secara tepat dan cepat atas persoalan warga di pesisir tersebut. Sikap familiar Bobby Nasution yang diselingi canda membuat acara itu berjalan dengan lancar. Warga dengan bebas mengungkapkan permasalahan dan Bobby Nasution pun memberikan solusi kongkrit.(do)