harianMETRO, MEDAN – Guna menyerap aspirasi dan keluhan dari masyarakat, Wali Kota Medan Bobby Nasution kembali menggelar program Sapa Lingkungan (Saling). Kali ini yang ditemui warga Jalan Bajak IV, Kelurahan Harjosari II, Kecamatan Medan Amplas, Kamis (24/2). Sejumlah pimpinan OPD sengaja dibawa, sehingga apa yang menjadi keluhan secepatnya ditindaklanjuti sehingga warga bisa merasakan langsung program Saling tersebut.
Dengan duduk lesehan di atas tikar, Bobby Nasution didampingi Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman mendengarkan keluhan warga. “Jangan takut dan sungkan, keluarkan saja apa yang menjadi keluhan. Insya Allah kita tindaklanjuti dengan cepat,” kata Bobby Nasution.
Sebagai pembuka, Ketua STM Lingkungan VII, Rahmat menyampaikan keluhannya mewakili warga sekitar. Yang mereka keluhkan soal tidak adanya lahan perkuburan. Selama menjadi pengurus STM, persoalan yang dialami kesulitan lahan perkuburan.
“Di sini Pak, orang yang menghembuskan nafas terakhirnya susah menguburkannya. Saking minimnya, satu kuburan ditimpa sampai lima kali,” ungkap Rahmat seraya menambahkan telah berkoordinasi dengan Kepling VII dua bulan lalu membuat program untuk membeli tanah garapan di luar Kota Medan yakni Jalan Pasar 1 Marendal seluas 1200 meter.
Diungkapkannya, lahan itu bisa
menampung 600 lubang kuburan. Harga lahan itu Rp.150 juta, tapi baru terkumpul dari masyarakat Rp.90 juta. “Hanya kami merasa ketakutan, sebab yang dibeli lahan garapan. Untuk itu kami berharap lahan itu bisa diajukan untuk dijadikan sertifikat wakaf. Mohon Pak Wali, kami dibantu dalam proses pengajuan hingga menjadi sertifikat wakaf,” harapnya.
Selain tidak adanya lahan perkuburan, warga juga berharap agar halaman masjid Raudhatul Hasanah dipaving block sehingga jamaah nyaman melaksanakan ibadah, terutama saat hujan untuk menghindari terjadinya genangan air. Kemudian dilanjutkan dengan usulan Nanda, warga Jalan Bajak V agar Wali Kota membantu masyarakat dengan program BPJS gratis serta meminta agar Jalan Bajak V diaspal karena belum pernah diaspal sehingga kondisinya memprihatinkan.
Dilanjutkan dengan harapan Sri Susilo,
warga Jalan Bajak 3. Mewakili warga, ia berharap agar Wali Kota dapat membuat drainase atau waduk untuk mengatasi banjir yang sering terjadi saat hujan deras turun. “Selain mengganggu aktifitas warga, shalat berjamaah pun terganggu jika banjir terjadi,” ungkap Susilo seraya mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota dengan program UMKM karena sangat membantu warga, terutama warga sekitar tempat tinggalnya.
Dalam pertemuan dengan Wali Kota yang berlangsung penuh keakraban dan kekeluargaan itu, warga juga minta fasilitas olahraga. Sebab, banyak atlet berprestasi yang tinggal di kawasan tersebut. Seperti diungkapkan Ikhsan D, warga lingkungan IX.Di tempat tinggalnya banyak atlet muda, bahkan dua atletnya masuk pelatda persiapan PON untuk panjat tebing. Bahkan, salah seorang diantaranya sudah bertanding ke Cina. Ia berharap agar Wali Kota dapat membantu pengadaan dinding panjat tebing (wall climbing) karena kondisinya sudah kurang layak lagi.
Selain panjang tebing, di wilayah itu ada juga sawung tempat latihan bela diri Tarung Drajat. Atletnya juga telah mengharumkan nama Kota Medan dengan meraih mendali emas di PON tahun 2021 lalu. Pengurusnya berharap agar Wali Kota dapat membantu peralatan latihan agar para atletnya semakin berprestasi, termasuk di PON tahun 2024 mendatang.
Usai mendengar keluhan warga, Bobby Nasution pun langsung menanggapi sekaligus memberikan solusi. Terkait lahan perkuburan yang dibeli dari lahan garapan, Pemko Medan tidak bisa intervensi karena masuk wilayah Deliserdang. Untuk mengatasinya, Bobby Nasution minta kepada camat untuk mencari lahan milik warga yang mau dijual untuk dijadikan lokasi perkuburan.
“Untuk masalah tanah itu di Dinas PKPPR. Kalau ada warga yang mau menjual lahan disini untuk lokasi perkuburan, camat bisa mengajukan ke Dinas PKPPR. Untuk itu saya minta camat mengecek dan mencari lahan untuk perkuburan,” jelas Bobby Nasution.
Selanjutnya terkait masalah paving block, banjir, jalan rusak, peralatan olahraga, Bobby Nasution minta kepada OPD terkait untuk segera menindaklanjutinya. “Saya minta apa yang menjadi keluhan warga malam ini secepatnya ditindaklanjuti,” tegasnya.
Bobby Nasution mengapresiasi Rena Arifah Simbolon, warga Jalan Bajak 2 Lingkungan 9 selaku penggiat lingkungan karena mengelola sampah kering dan basah menjadi bernilai. Hal ini tentunya sangat membantu Pemko Medan dalam mengatasi persoalan sampah.
“Pemko Medan menargetkan 25 persen sampah harus bisa kita kurangi sebelum masuk ke TPA. Satu hari sampah Kota Medan yang dihasilkan sebanyak 2.000 ton. Jika 25 persennya atau kira kira 500 ton harus bisa dikurangi sebelum dibawa ke TPA. Dengan pengolahan yang ibu lakukan itu sangat luar biasa, tentunya ini sangat membantu. Saya minta nomor ibu,” ujarnya.(do)