METRO,PANCUR BATU | Dua pejabat PT. Proyek Perumahan Nasional (Propernas) Nusa Dua kritis ditikam sejumlah pria yang disebut-sebut dari kelompok penggarap di lokasi Kebun Bekala Desa Simalingkar A, Kecamatan Pancur Batu, Jumat (1/10/2021) sore.
Belum diketahui motif penikaman tersebut. Namun diduga karena para pelaku tak terima lahan yang mereka garap dijadikan proyek perumahan.
Akibat kejadian itu, kedua korban masing-masing, Daniel Tarigan (Direktur Keuangan) dan Ir. Parlindungan Siallagan selaku Direktur Operasional di PT. PND mengalami luka tusuk di bagian perut dan paha. Setelah sempat sehari menjalani perawatan medis di RSUP H. Adam Malik, keduanya dirujuk ke RSU Siloam Medan.
“Sebelumnya sempat ditangani pihak RSUP H. Adam Malik, selanjutnya PTPN2 merujuknya ke RSU Siloam Medan dan keduanya juga sudah menjalani operasi. Kini kondisi mereka mulai membaik,” ujar Humas PTPN2/NDP Sutan BS Panjaitan, ketika dikonfirmasi wartawan, Sabtu (2/10/2021) siang.
Dijelaskannya, sebelum penganiayaan itu terjadi kedua korban melakukan pengecekan ke lapangan, setelah mendapat informasi pekerjaan pengorekan tanah untuk dipergunakan menimbun lahan untuk pembangunan perumahan PND tahap dua dihentikan sejumlah penggarap yang mengaku areal yang dikerjakan merupakan lahan mereka.
“Yang sedang dikerjakan itu lahan kita. Berstatus HGB dengan no 938/Simalingkar seluas 10,41 hektar dan HGN 1939/Simalingkar A seluas 231,33 hektar setelah dikonversi dari HGU. Tapi di atasnya malah ditanami oleh para penggarap,” sebutnya.
Awalnya sempat terjadi perdebatan dan kondisi bisa dinetralisir. Meski penggarap tetap berupaya menghentikan pekerjaan, namun aktivitas pengorekan tetap dilanjutkan.
Namun, tak lama kemudian, selagi kedua korban lengah, sejumlah penggarap dengan membawa senjata tajam langsung melakukan penyerangan secara membabi-buta.
“Kedua korban langsung diserang. Mereka kena tusuk di bagian paha dan perut. Yang parah kondisi Pak Daniel Tarigan. Setelah itu pelaku sempat mengejar petugas keamanan lalu melarikan diri,” terang Sutan.
Sutan menegaskan, mereka menjadi korban saat berupaya mempertahankan aset negara.
“Aksi penganiayaan ini tentu ancaman bagi kami insan BUMN yang bertugas mempertahankan aset negara. Untuk itu, kami minta pihak kepolisian segera mengusut kasus ini dan para pelakunya segera ditangkap,” pintanya.
Sementara itu, Kapolsek Pancur Batu Kompol Dedy Dharma, SH ketika dikonfirmasi, Sabtu (2/10/2021) siang mengatakan, pihaknya masih mendalami kasus penganiayaan tersebut.
“Masih kita lidik. Sejumlah saksi sudah kita mintai keterangannya, mudah-mudahan dalam waktu dekat, para pelaku bisa ditangkap,” ujar Kompol Dedy.(ali)