harianMETRO, MEDAN – Pemko Medan melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (P3APM) Kota Medan menggelar kegiatan koordinasi dan singkronisasi pelaksanaan pengarusutamaan gender kewenangan Kab/Kota melalui kegiatan evaluasi pengarusutamaan gender Kota Medan Tahun 2022. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mendorong efektifitas dan optimalisasi pengarusutamaan gender secara terpadu dan terkoordinasi.
Kegiatan yang di ikut sebanyak 95 peserta yang berasal dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kecamatan dan Lembaga ini dibuka oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution diwakili Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (P3APM) Kota Medan, Edliaty di Hotel Saka, Senin (28/3).
Edliaty dihadapan para peserta yang hadir menyampaikan bahwa Kegiatan evaluasi pelaksanaan pengarusutamaan gender (PUG) ini adalah merupakan suatu indikator untuk meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) bagi Kepala Daerah di Kab/Kota yang telah berhasil melaksanakan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat kepada seluruh pimpinan daerah sebagai komitmen dalam pelaksanaan pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Oleh sebab itulah Edliaty menyampaikan ucapan terimakasih atas dukungan dan peran serta seluruh pihak yang selama ini telah memberikan dukungan, informasi dan jawaban pada pemantauan dan evaluasi Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Tahun 2020 tingkat Nasional.
“Alhamdulillah di tahun tersebut Kota Medan berhasil meraih penghargaan peringkat Pratama tingkat Nasional, karena itu saya berharap kita tetap konsen dan peduli terhadap kegiatan yang menyangkut pemberdayaan perempuan dan anak yang telah menjadi program prioritas Pemerintah.”kata Edliaty.
Lebih lanjut, Edliaty juga menyampaikan bahwa kegiatan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan pengarusutamaan gender kota Medan tahun 2022 ini nantinya akan memberikan pemahaman kepada para peserta terkait pengarusutamaan gender (PUG) dan perencanaan penganggaran yang responsif gender (PPRG).
Disamping itu juga memberikan pemahaman terkait strategi tugas dan fungsi masing-masing OPD, Kecamatan dan Kelurahan dalam pelaksanaan pengarusutamaan gender dan perencanaan penganggaran yang responsif gender. Dan yang terakhir memberikan pemahaman terhadap indikator Anugerah Parahita Ekapraya (APE) sehingga mampu untuk memperbaiki dan bekersama dalam menyiapkan penilaian yang dimaksud.
“Untuk itu saya berharap agar para peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius sehingga dapat merumuskan dan membuat perencanaan yang responsif gender melalui gender analysis pathway (GAP) dan gender budget statement (GBS).”Harapnya.(do)