METRO,LABURA | Proyek pengerasan jalan di Dusun Sido Makmur, Pasar 8, Desa Air Hitam yang dikerjakan oleh Kepala Desa Air Hitam, Suheri Adi hingga saat ini masih menjadi perbincangan hangat oleh awak media.
Pasalnya, proyek yang bersumber dari Dana Desa dengan anggaran (Pegu) berkisar lebih kurang Rp 50 juta ini dikerjakan asal jadi tanpa plank proyek.
Dari hasil pantauan beberapa media, Selasa (1/11/2022) siang, selain dikerjakan asal jadi dan tanpa plank proyek, proyek tersebut juga diduga merupakan ajang korupsi.
Terlihat, proyek dengan panjang 50 meter ini yang belum selesai dikerjakan oleh Kepala Desa Air Hitam kini sudah rusak.
“Belum selesai pengerjaannya, sudah rusak lagi. Mungkin mereka mengerjakannya asal-asalan aja. Makanya rusak lagi,” beber warga.
“Abang lihat aja sendiri, pas diukur ketebalannya cuma 3 cm, terus ditengahnya masih terlihat tanah dan tergenang air,” ucapnya lagi.
Sementara, Kepala Dusun 8, Jasmat saat dikonfirmasi terkait berapa anggaran proyek tersebut. Dirinya mengaku tidak mengetahui berapa anggaran proyek tersebut.

“Kalau anggaran saya tidak tau bang, tapi memang saya disuruh yang mengerjakannya Bang,” beber Jasmat.
“Belum selesai kami kerjakan bang, karena hujan terus, makanya di stop dulu untuk sementara, nanti kalau cuaca sudah bagus, baru dikerjakan lagi bang,” tambahnya.
Hal yang sama juga dikatakan Kades Air Hitam, Suheri Adi mengatakan, bahwa proyek tersebut belum bisa dikerjakan lantaran cuaca saat ini tidak mungkin untuk dikerjakan.
Namun , saat ditanya mengenai papan plank proyek yang tidak dipasang, dirinya juga berkilah, bahwa kondisi cuaca yang hampir setiap hari hujan tidak memungkinkan untuk dipasang plank proyek.
“Nanti kalau cuaca sudah bagus (cerah) kami pasang plank proyeknya. Makanya gak dikerjai karena itu tetap silpa. Mau gimana lagi. Untuk masalah pegunya (anggaran) sekitar 58 jutaan bang,” katanya. (heri )