METRO, LABURA | Pelaksanaan program Laskar Bebas Denggi yang dimulai dari sosialisasi program hingga praktek pembuatan perangkap nyamuk (Ovitrap bersama kepala Desadan kelompok sasaran.” Setelah selesai mengikuti kegiatan Musyawarah Desa di kantor Desa Simandulang Rabu 24/07/2024
Tim PPK Ormawa (Program Penguatan Kapasitas Organisasi mahasiswa) Himpunan Mahasiswa Jurusan Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara melaksanakan salah satu dari 9 program inovasi Laskar yakni program Laskar Bebas Denggi di Dusun Simandulang. Kegiatan ini didukung dan dimonitoring langsung oleh kepala Desa Sudarna Atmaja. Sasaran kelompok program Laskar Bebas Denggi ini yakni 10 orang pemuda/pemudi di Dusun Simandulang dimana pembentukan kelompok Laskar dibantu oleh Kepala Desa Simandulang, kepala desa dan Idris Santiko Kepala Dusun Simandulang Pengimplementasian program dimulai dari sosialiasi atau pengenalan program kepada masyarakat dan kelompok sasaran program Laskar Bebas Denggi serta praktek secara langsung pembuatan perangkap nyamuk (Ovitrap) dimana penangung jawab dari program Laskar Bebas Denggi, Sri Mailani menebar poster “Laskar Bebas Denggi” yang berisikan pengenalan dan Langkah-langkah pembuatan Ovitrap serta meminta 3 orang perwakilan sasaran kelompok Laskar untuk mempraktekkan secara langsung pembuatan perangkap nyamuk (Ovitrap) yang dipandu juga oleh tim pelaksana PPK Ormawa HMJ KESSOS FISIP UMSU.
Laskar Bebas Denggi, pembuatan perangkap nyamuk (Ovitrap) menggunakan media botol platik bekas yang dibalut dengan plastik hitam (untuk mengundang nyamuk) dan bubuk Abate, merupakan inovasi yang diberikan oleh tim untuk meminimalisir perkembangbiakan nyamuk yang menjadi penyebab penyebaran angka DBD sebanyak 5% dari satu orang ke orang lain berdasarkan data survei yang didapatkan tim pada April 2024.
Selain sasaran kelompok Laskar Bebas Denggi, tim juga melakukan kegiatan dor to dor (gerakan mendatangi rumah ke rumah) untuk memberikan perangkap nyamuk (Ovitrap) yang telah disediakan tim dengan target 35 rumah Masyarakat di Dusun Simandulang. Setiap sasaran yang mendapatkan perangkap nyamuk (Ovitrap), dimintai nomor WhastApp agar penangung jawab dari program Laskar Bebas Denggi, Sri Mailani, dapat membuat WhatsApp group yang memudahkan tim dan masyarakat sasaran untuk berkomunikasi, program Laskar Bebas Denggi ini dimontoring dan dievaluasi oleh penangung jawab program Laskar Bebas Denggi, Sri Mailani, setiap 1 minggu sekali untuk melihat keberhasilan ataupun kegagalan yang perlu diperbaiki.(heri)