METRO,LABURA | Selesai Berdiskusi Bersama Kepala Desa Ketua tim pelaksana bersama anggota tim pelaksana berangkat ke Dusun Simandulang untuk melakukan monitoring dan evaluasi program Laskar Bebas Denggi dan program Laskar Ecobrick.
Perjalanan dari kantor Desa Simandulang yang berlokasi di Dusun Jatuhan Golok menuju Dusun Simandulang membutuhkan waktu sekitar 45 menit, Senin (5/08/2024).
Sesampainya di lokasi tim pelaksana PPK Ormawa HMJ KESSOS membagi tugas untuk melakukan monitoring dan evaluasi 2 program di Dusun yang sama, Dusun Simandulang.
Penanggung jawab dari program Laskar Bebas Denggi, Sri Mailani bersama 6 orang anggota lainnya melakukan monitoring dan evaluasi program Laskar Bebas Denggi di rumah sasaran.
Dalam kegiatan monev ini, perangkap nyamuk (Ovitrap) yang disebarkan ke rumah masyarakat sasaran (sebanyak 35 rumah masyarakat sasaran) dilihat kembali oleh tim, apakah perangkap nyamuk (Ovitrap) berhasil meminimalisir perkembangbiakan nyamuk di Dusun Simandulang, setelah melakukan pengecekan.
Nyamuk-nyamuk yang terperangkap mati ke dalam Ovitrap meskipun belum terlalu banyak, tim juga melakukan penebaran kembali ovitrap (perangkap nyamuk) sebanyak 20 buah ovitrap di rumah masyarakat yang belum mendapatkan perangkap nyamuk (ovitrap).
Dengan strategi baru, tiap rumah yang mendapatkan perangkap nyamuk (Ovitrap) diberi penanda dengan cara meminta izin kepada pemilik rumah untuk tim menempelkan stiker “Laskar Bebas Denggi” agar saat melakukan monitoring dan evaluasi selanjutnya tim dapat dengan mudah mendatangi rumah-rumah sasaran program Laskar Bebas Denggi.
Sama seperti program Laskar Bebas Denggi, penanggungjawab dari program Laskar Ecobrick, Debra Parawila bersama 7 anggota tim pelaksana lainnya melakukan monitoring dan evaluasi dengan cara dor to dor (rumah ke rumah) mengumpulkan botol-botol yang sudah isi padat dengan sampah yang dibuat oleh masyarakat.
Menurut Srimailani, sedikit ada perubahan strategi pada program Laskar Ecobrick, botol-botol yang berisikan sampah yang telah dibuat oleh masyarakat sasaran digunakan untuk pembuatan kursi dan meja yang diletakkan di sekolah Madrasah Ibtidaiyah Swasta Dusun Simandulang.
Namun, setelah mengamati dan melakukan survei ulang lokasi sasaran, tim menemukan kendala seperti seringnya terjadi pasang surut air laut, dimana pada saat air laut naik ke permukaan maka sekolah yang menjadi tempat sasaran program ecobrick terendam banjir.
Ia menambahkan monyet-monyet liar juga sering masuk ke sekolah yang merusak fasilitas-fasilitas sekolah Madrasah Ibtidaiyah Dusun Simandulang sehingga tim mengubah rencana, dimana sebelumnya tim berencana untuk membuat kursi dan meja dari ecobrick untuk diletakkan di halaman sekolah Madrasah Ibtidaiyah Swasta Dusun Simandulang namun digantikan menjadi pembuatan gapura dari ecobrick di depan sekolah Madrasah Ibtidaiyah Swasta Dusun Simandulang.
Alasan tim membuat gapura dari ecobrick ialah selain menjadi inovasi meminimalisir sampah plastik, tim juga belum melihat bangunan gapura di Dusun Simandulang.(Heri)