METRO,MEDAN | Ratusan pelanggan mendatangi kantor cabang Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Padang Bulan Medan Senin (22/3/2021).
Kedatangan mereka untuk mempertanyakan nilai tagihan air yang melonjak drastis dari pembayaran bulan-bulan sebelumnya. Sementara pemakaian air normal dan tidak berlebihan.
Seorang warga mengaku jika bulan sebelumnya hanya membayar abonemen setiap bulannya, kini ia harus mengocek rupiah hingga jutaan rupiah.
“Rumah saya kosong, jadi biasanya saya hanya bayar abonemen saja, ini tiba-tiba saya harus bayar tagihan hampir Rp 1 juta,” ucap warga.
Hal yang sama juga dirasakan oleh warga Pasar 5 Padang Bulan, Sembada menuturkan jika pemakaian maksimal miliknya hanya ratusan ribu kini ia harus membayar tagihan sebesar Rp 4 juta rupiah.
“Tagihan membengkak, padahal sejak Covid-19 pemakaian minim sekali, malah banyak tutupnya. Dan sudah dicek ga ada kebocoran. Biasanya saya bayar hanya ratusan ribu tapi sekarang saya harus bayar hampir Rp 4 juta rupiah,” kata dia.
Nasib serupa juga dialami seorang warga Kwala Bekala Pintu Air, ia sangat kaget begitu mengetahui tagihan air melonjak drastis. Dari biasanya hanya Rp 90 ribu, ia harus membayar tagihan Rp 2 juta.
“Katanya tetap suruh bayar, tapi boleh dicicil. Tadi ngobrol sama petugas, ada beberapa kemungkinan tagihan air naik. Salah satunya ada kebocoran. Masa iya, kebocoran bisa serentak,” ucap warga lainnya.
Pantauan di lapangan, mulai pagi hingga siang hari, ratusan pelanggan terus berdatangan ke Kantor Cabang PDAM Padang Bulan. Kedatangan mereka untuk mempertanyakan dan meminta penjelasan terkait membengkaknya tagihan air.
Raut wajah mereka tampak seperti kebingungan, tak sedikit pula yang kesal. Sebab, di tengah ekonomi mereka sedang terpuruk akibat pandemi Covid-19, kini warga dibebani dengan harus membayar tagihan air berlipat ganda.
Sementara antrean pelanggan tampak mengular mulai dari pintu masuk loket pembayaran hingga area parkir. Mereka adalah para pelanggan yang sudah terdaftar dari hari sebelumnya untuk melaporkan ke bagian pelayanan terkait kenaikan tagihan air.
Bahkan mereka meminta Walikota Medan untuk datang ke kantor PDAM Cabang – Cabang di Kota Medan agar bisa mendengar keluh kesah warga Kota Medan akan hal yang terjadi di PDAM Kota Medan.
Sementara, menurut keterangan dari Pegawai Customer Service PDAM Cabang Padang Bulan mengatakan, hal yang terjadi akibat perubahan sistem pencatatan meteran pelanggan yang tadinya manual kita menjadi sistem android.
“Yang jelas mereka tidak perduli atas keluhan kami, mau ratusan ribu atau puluhan juta kami harus banyak, kami hanya dikasih dua pilihan dicicil atau pengajuan diskon 50%. Kami curiga bahwa di perusahan ini (PDAM) terjadi korupsi,” beber warga. (Hary)