METRO,SUMUT | Pembukaan jalur alternatif Medan-Berastagi kembali mendapat dorongan dari Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi.
Saat ini, pembukaan jalur Medan-Tuntungan-Kutalimbaru-Tandukbenua-Sembaikan-Berastagi tinggal masalah perizinan penggunaan kawasan hutan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sepanjang 5 Km.
“Progresnya itu sudah berjalan, pengerjaan fisiknya sudah, jalannya sudah dibuka tinggal sekitar 5 Km lagi di kawasan hutan lindung, jadi kita perlu meminta izin KLHK untuk alih status, sehingga jalur ini semua terhubung. Saya akan menghadap Menteri Siti Nurbaya,” kata Edy Rahmayadi usai rapat terkait pembukaan jalan alternatif Medan-Berastagi di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Selasa (23/2/2021).
Sementara, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting mendukung kebijakan dan langkah yang diputuskan oleh Gubsu. Pihaknya akan tetap mengawasi dan melobi secara politik, sebab tugas DPRD Sumut mengawal dan mewujudkan kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Rute jalur alternatif ini lebih pendek dari jalur utama Medan-Berastagi (76Km), yakni hanya 55,87 Km. Selain itu, menurut keterangan Bupati Karo Terkelin Brahmana, jalur ini juga lebih landai dibandingkan dengan jalur utama Medan-Berastagi.
Sedangkan, Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH MH menyatakan sangat senang dengan pertemuan ini, karena Gubsu menyetujui memfasilitasi ke Kementerian LHK, dan ini sangat diapresiasi Pemkab Karo.
“Masyarakat Karo dan masyarakat Deliserdang akan mengulangi masa lampau semasa ada jalan eksisting “pelanja sira” kala itu, berbudaya saling kunjung silaturahmi. Jadi, dengan terhubungnya akses jalan ini maka suatu kegembiraan bagi kedua masyrakat akhirnya terwujud,” jelasnya
Di sisi lain, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan mengatakan, jalur utama Medan-Berastagi saat ini sangat rawan kemacetan karena harus melalui permukiman, pasar dan struktur jalan yang mendaki serta berkelok. Dengan adanya jalur alternatif ini, masalah tersebut menurutnya bisa teratasi.
“Jarak tempuh yang harusnya 2,5 jam dari Medan bisa menjadi 6-7 jam ke Berastagi, entah karena kecelakaan, truk atau bus yang mogok, longsor dan hambatan lainnya. Bila akses jalannya baik maka lama waktu tinggal wisatawan juga akan bertambah. Karena itu kita perlu jalur alternatif selain untuk memperlancar juga akan mengembangkan daerah-daerah lainnya di Deliserdang dan Karo,” kata Ashari. (rel/Hery)