METRO,MEDAN | Nurmala Tambun (48) pasien yang mengidap kangker payudara meninggal targis setelah sempat dirawat beberapa minggu di RSUD Adam Malik Medan. Mirisnya, kematian Nurmala Tambun soal tak wajar dengan kondisi yang mengerikan kepala bolong, mata luka dan wajah penuh lembam.
Anehnya, pihak RSUD Adam Malik Medan mengatakan jika kematian pasien tersebut akibat terkena Covid-19. Astaga!
Melihat kondisi tak wajar yang dialami Nurmala Tambun, pihak keluarga pun tidak terima dan mengambil langkah hukum dengan melaporkan pihak RSUD Adam Malik Medan ke Polrestabes Medan.
Menurut, Eben Tambunan yang merupakan keluarga pasien menjelaskan, Nurmala Tambun masuk RSUD Adam Malik Medan mulai 27 Juli 2021, karena mengidap panyakit kangker payudara stadium 4.
Selama di rawat di RSUD Adam Malik Medan, Nurmala Tambun sudah menjalani 6 kali temoterapi. Namun, usai menjalani temoterapi yang ke 6. Kondisi Nurmala Tambun perlawan-lahan melemah. Bahkan, kondisi Nurmala Tambun cukup memprihatikan dengan kondisi luka dan lembam-lembam di mata.
Melihat kondisi Nurmala Tambun yang melemah, akhirnya pihak rumah sakit pun melakukan tes PCR dan hasilnya positif Covid-19. Selanjutnya, Nurmala Tambun mendapat perawatan di ruangan isolasi khusus pasien Covid-19 pada 29 Juli 2021.
Namun, pada Sabtu (7/8/2021) sekitar jam 17.00 wib, pihak RSUD Adam Malik Medan mengabarkan ke pihak keluarga jika Nurmala Tambun sudah meninggal dunia.
Pihak rumah sakit juga mengatakan, jika janazah Nurmala Tambun akan dimakamkan secara protokol kesehatan, sehingga pihak keluarga tidak bisa melihat secara langsung jenazah Nurmala Tambun.
Awalnya, permintaan pun disetujui oleh pihak keluarga, namun saat itu pihak keluarga meminta agar pihak rumah sakit memfoto jenazah Nurmala Tambun sebelum dimakamkan.
Setelah foto jenazah Nurmala Tambun ketangan keluarga, disanalah pihak keluarga menyadari jika kematian Nurmala Tambun tidak wajar. Hingga akhirnya pihak keluarga meminta RSUD Adam Malik Medan menunda pemakaman jenazah Nurmala Tambun.
“Ada luka bolong di daerah mata sebelah kanan, lidahnya keluar tergigit, matanya lebam mengeluarkan darah, dan ada benjolan di kepala,” ungkap Eben, Minggu (8/8/2021) siang.
“Selain itu, Nurmala kan direkam medis meninggal karena Covid-19, tapi kenapa jenazah dimandikan dan diganti bajunya,” sebut Eben.
Beberapa kejanggalan lainnya yakni dari tiga kali Swab PCR yang dijalani Nurmala, ada satu hasil PCR yang tidak dikasih tau pihak keluarga.
Gak terima dengan kondisi Nurmala Tambun, pihak keluarga pun mendatangi pihak RSUD Adam Malik Medan untuk menanyakan kondisi fisik Nurmala Tambun.
Menurut Eben, keterangan dokter diberikan oleh pihak keluarga terkait kondisi Nurmala Tambun tidak masuk akal apalagi soal bagian kepala Nurmala Tambun yang bolong.
“Kemungkinan karena pasien lebih sering tidurnya miring,” ujar Eben menirukan perkataan pihak dokter RSUD Adam Malik Medan.
Dikatakan Eben, saat itu ada beberapa dokter spesialis mata, paru – paru, dan darah.
Para dokter itu berdalih bahwa darah yang ada di mata Nurmala hanya kotoran mata yang sudah dibersihkan pakai kapas.
“Keterangan dokter itu banyak kejanggalan, makanya kami buat laporan ke Polrestabes Medan. Supaya jenazah diautopsi. Kami minta keadilan,” tegasnya.
Bahkan, pihak keluarga pun menyangkal jika bola mata Nermala Tambun sudah tidak ada lagi. “Kami tidak tau apakah bola matanya masih ada atau tidak,” ujarnya.
Kepada wartawan, pihak keluarga akan melaporkan RSUD Adam Malik ke pihak kepolisian dan segera dilakukan autopsi. (HM)