METRO,PANCURBATU | Bandar judi dadu di Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancurbatu, Deliserdang tampaknya tak gentar dengan pihak aparat. Bahkan, beberapa kali diberitakan, bandar dan pengelolah judi seolah cuek dan tak perduli.
Bukan hanya itu, keluhan warga yang meminta kepada aparat penegak hukum lokasi judi dadu tersebut juga seolah tidak tidak perduli dengan keluhan warga.
Kuat dugaan, pihak aparat penegak hukum baik Polda Sumut, Polrestabes Medan hingga Polsek Pancurbatu batu memang tidak berani untuk menutup arena lokasi judi tersebut. Ada apa?
Apakah aparat penegak hukum memang tidak berani menutup lokasi judi itu atau aparat penegak hukum sudah menerima pundi-pundi dari sang bandar judi dadu berinisial GDL.
Hal itu diperkuat saat Kanit Reskrim Polsek Pancurbatu Iptu Amir Sitepu hanya bisa terdiam saat wartawan mengkonfirmasi terkait dugaan bandar judi dadu Durin Simbelang telah memberikan pundi-pundi rupiah kepada dirinya setiap minggunya.
Tak tanggung-tanggung, selain permainan judi dadu, tembak ikan (ketangkasan), jekpot dan togel, lokasi judi yang dikelolah oleh seorang mantan polisi ini juga menyediakan tempat bagi para pemain yang ingin mengkonsumsi narkoba jenis sabu-sabu.
Dari keterangan warga, lokasi judi dadu Durin Sembelang yang hanya beberapa kilo meter dari Polsek Pancurbatu ini buka mulai dari jam 3 sore hingga tengah malam dengan omset per malamnya mencapai ratusan juta rupiah.
“Omsetnya lumayan besar bang, ratusan juta rupiah perharinya. Di sana selain judi dadu ada juga judi tembak ikan, togel dan jekpot. Bahkan, lokasi untuk nyabu juga ada bang. Kalau ada lokasi untuk nyabu dah jelaslah bang, jual narkoba nya juga pasti ada,” beber warga yang akui marga Tarigan.
Untuk memastikan keterangan warga, tim dari harianmetro.id juga berusaha menyambangi lokasi judi dadu tersebut.
Untuk masuk ke arena lokasi judi dadu tersebut, Tim melintasi jalan yang berada di Pajak Pancurbatu. Dari sana, Tim terus bergerak melaju lurus. Tepat berada di simpang tempat pembuangan sampah, tim langsung berbelok ke arah kiri.
Dari simpang itu, sekitar beberapa kilo meter tim pun sampai di tujuan lokasi. Namun, tak semudah yang dibayangkan, tepat berada di pintu masuk sebuah portal yang terbuat dari bambu dan beberapa pria berambut cepak langsung menyambut Tim. (Rul)