Harianmetro.id | Sebentar lagi, hanya dalam hitungan hari, seluruh masyarakat di dunia akan melaksanakan yang namanya Puasa Ramadhan 1442 H.
Bahkan, detik-detik datangnya bulan puasa, masyarakat akan disibukkan dengan berbagai kegiatan. Salah satunya yang menjadi tradisi masyarakat Indonesia adalah Munggahan atau yang biasa disebut Punggahan, makan bersama saat menjelang datangnya bulan suci ramadhan.
Ada juga, seminggu sebelum datangnya bulan puasa Ramadhan, masyarakat sudah menggelar tradisi yang namanya Punggahan.
Keistimewaan Punggahan ini adalah saling berbagi, berkumpul dan saling bersantap bersama. Dimana dengan adanya Punggahan ini kita saling mengenal satu sama yang lain.
Ziarah
Selain Punggahan, masih banyak lagi tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Diantaranya yakni berziarah kepemakaman orang-orang yang sudah mendahului kita.
Selain untuk mendoakan keluarga atau sanak famili yang sudah meninggal, hal ini juga merupakan bentuk mengenang kita kepada mereka.
Tak jarang, setiap menyambut bulan suci Ramadhan, seluruh warga akan melakukan ziarah.
Dengan tertunduk sambil membacakan ayat-ayat Al Qur’an, ziarah juga mengingatkan kita akan kematian. Jadi tak pantas jika memiliki sifat sombong dan angkuh atas apa yang kita miliki di dunia.
Percayalah dan yakinlah kita yang hidup ini semua akan mangalami kematian.
“Dahulu aku pernah melarang kalian berziarah kubur, tapi saat ini berziarahlah kalian karena itu mengingatkan kalian kepada kematian (HR Muslim).
Rasulullah juga tidak melarang dan menganjurkan ziarah kubur menjelang Ramadan, seusai Idul Fitri, atau waktu-waktu tertentu. Nabi hanya memerintahkan ziarah kubur kepada umatnya untuk mengingat mati. (*/HM)
Editor : Hairul/harianmetro.id