METRO,LABURA | Menjadi pengusaha sukses, apalagi di usia yang sangat muda jelas butuh kerja keras dan semangat pantang menyerah. Kerja keras tak selalu membuahkan hasil. Namun, tidak harus berputus asa, karena dunia bisnis bak misteri yang harus dipecahkan.
Dilahirkan dari keluarga mampu atau bisa dibilang anak orang kaya yang selalu hidup berkecukupan harta selalu identik dengan kesenangan dan foya-foya. Kerja keras dan usaha hanya menjadi nomor terakhir, karena yang utama gengsi dan kesenangan. Kehidupan fantastis ala kota besar menjadi surga bagi anak-anak keluarga mapan.
Namun, anggapan seperti ini, tidak berlaku bagi, Suranda, pemuda asli keturunan Madura ini justru menghabiskan masa remajanya dengan kerja keras, karena bukan kesenangan yang dia cari, namu bagaimana menjadikan hidup ini memiliki arti.
Alhasil, di usianya yang 21 tahun ini, dia berhasil menjadi seorang pengusaha muda dengan membuka usaha Kelingan Cafe 88 yang berada di Dusun Sei Bonban, Desa Pangkalan Lunang, Kecamatan Kualuh Leidong, Labuhanbatu Utara, Minggu (28/3/2021).
Diakuinya, bahwa untuk bisa meraih sukses di usia muda, tidak semudah membalik telapak tangan. Tidak hanya kerja keras, tapi juga semangat pantang menyerah untuk terus berinovasi membangun strategi bisnis baru yang mumpuni.
“Saya bukan anak dari golongan orang-orang mapan. Tapi saya tidak ingin menyerah dengan keadaan, saya terus bekerja keras di usia remaja, agar tidak terus-terusan bergantung dengan orang tua,” ucap Suranda saat mengobrol santai disela-sela peresmian cafe miliknya.
Suranda mengaku, apa yang dia lakukan juga tidak pernah lepas dari sosok kedua orang tuanya yang tak kenal lelah dan pantang menyerah agar anak-anaknya bisa mengenyam pendidikan layak.
“Semua usaha yang saya bangun ini dapat membantu dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sini,” bebernya.
Bahkan, dari cerita paman Suranda sendiri, Heri S, yang juga pengurus Perbauran Kebangsaan (FPK) dari suku Madura mengatakan, jika Suranda merupakan anak yang rajin dan giat bekerja.
“Bapaknya asli Madura, kalau ibunya Sumatera , semua pernah dia lakukan, mulai dari bertani dan bertulang, hingga akhirnya dia sukses membangun usaha caffe 88 miliknya,” ungkap Heri.
“Kalau semua pemuda seperti ini maka kesuksesan sudah menunggu di depan mata tapi jangan lupa berikhtiar kepada Allah S.W.T dan saya berharap usahanya ini sukses dan maju,” ujarnya.
Peresmian pemotongan pita tersebut dipotong langsung oleh Suranda didampingi kedua orang tuanya dan adik perempuan dan disaksikan para tamu undangan dan jiran tetangga serta kawan-kawan.
“Semoga usaha Kelingan Caffe 88 ini terus sukses, berkah dan bermanfaat,” ucap Suranda disela-sela pemotongan pita. (Heri)