HARIANMETRO.ID | Kota Medan merupakan kota terbesar ke-3 di Indonesia dengan keanekaragaman suku, etnis dan budaya di dalamnya seperti Suku Batak, Melayu, Jawa, Tionghoa dan etnis lainnya.
Ibu kota Sumatera Utara ini bukan hanya kaya akan keragaman budaya saja tetapi juga menyimpan potensi wisata yang cukup beragam.
Salah satu ikon wisata di Medan Sumatera Utara yang menarik untuk dikunjungi adalah penangkaran buaya yang dinobatkan sebagai taman buaya terbesar di Asia Tenggara.
Dengan berbagai pesona, penangkaran buaya menjadi salah satu wisata alam yang paling diandalkan dan terpopuler di Sumatera Utara. Bahkan terkenal hingga ke penjuru dunia.
Buat kamu yang ingin melihat langsung penangkaran buaya bisa singgah ke Taman Buaya Asam Kumbang yang sangat terkenal di Medan.
Liburan di lokasi penangkaran buaya ini tentunya cukup menantang adrenalin. Ada banyak buaya yang siap menyambut kedatangan mu di lokasi penangkaran ini.
Setidaknya kurang lebih 3000 ekor buaya dalam berbagai ukuran ada di tempat ini. Buaya-buaya tersebut ditempatkan di kolam atau rawa buatan dengan usia yang bervariasi.
Tak ada salahnya jika kamu ingin menguji adrenalin kamu untuk datang ke penangkaran buaya ini.
Wisata yang telah berdiri sudah hampir 60 tahun silam ini masih terlihat sederhana dari segi desain lokasi wisata. Namun dibalik desain klasik lokasi, wisatawan bisa banyak belajar tentang siklus hidup dan mendalami reptil buaya. Wisata penangkaran buaya di Medan di dirikan oleh bapak Lo Tham Muk.
Sejarah penangkaran buaya asam kumbang, mulanya bapak Lo Tham Muk hanya memelihara 12 ekor buaya, lalu berkembang biak hingga pada tahun 2018 total buaya di penangkaran buaya asam kumbang mencapai 2800 ekor. Sebagian besar habitat buaya berada di sungai-sungai kota Medan, khususnya berada di wilayah Sunggal. Jenis buaya di penangkaran buaya ini ialah buaya Senyulong dan buaya muara. Tahukah anda buaya jenis Senyulong merupakan buaya terbesar di pulau Kalimantan, Jawa dan Sumatera. Perbedaan dari jenis buaya Senyulong dengan buaya jenis lain ialah mulutnya relatif sempit.
Penangkaran reptil buaya Medan dibangun diatas lahan seluas kurang lebih 2 hektar yang terdiri dari 78 bak penangkaran buaya. Lahan itu merupakan milik bapak Lo Tham Muk. Menurut pemilik wisata bahwa setidaknya memerlukan satu ton daging segar setiap harinya untuk menghidupi ribuan buaya peliharaannya.
Jika ingin menyaksikan secara langsung proses makan sebelum waktu makan buaya, pengunjung bisa membeli bebek seharga Rp. 35.000 yang dijual oleh pihak pengelola, lalu lempar umpan hewan ke danau buaya.
Bagaimana? Apakah anda mulai penasaran ingin melihat kebun binatang mini yang di dominasi oleh binatang reptil terkenal dengan memiliki rahang terkuat dan terbuas di dunia, silahkan Anda datang ke taman buaya Medan yang berada di Jalan Bunga Raya II, Asam Kumbang, Medan Selayang Kota Medan Sumatera Utara dengan kode pos 20128.
Lokasi wisata tidak jauh dari pusat kota Medan yakni jaraknya kurang lebih 10 kilometer dengan waktu tempuh 33 menit. Sebagai pelengkap berikut peta penangkaran Buaya Medan.
Selamat menikmati liburan Anda…!!
(*)