HARIANMETRO.ID | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menilai ada potensi 50% listrik Kabupaten Merauke dipasok dari sumber Energi Baru Terbarukan (EBT).
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, mengungkapkan pemerintah akan terus bekerja sama untuk memperluas pemanfaatan EBT pada sektor ketenagalistrikan.
“Sekarang kami sedang menyelesaikan RUPTL untuk tahun 2021-2030 termasuk menambahkan porsi-porsi EBT yang ada di Papua,” ujar Dadan dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (14/8/2021).
Adapun, pasokan listrik berbasis energi terbarukan saat ini dipasok oleh PT Merauke Narada Energi milik PT Medco Energi sebagai Pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) dengan kapasitas 3,5 mega watt (MW) di Wapeko, Kabupaten Merauke.
Dadan juga memastikan peningkatan kapasitas PLTBm dari saat ini berkapasitas 3,5 MW menjadi 10 MW, mengingat potensi yang dimiliki masih memungkinkan untuk ditingkatkan kapasitasnya.
“Terkait dengan yang tadi disampaikan masih ada potensi 50 MW, kami sudah coba untuk berikutnya ditingkatkan menjadi 10 MW itu sudah kami alokasikan, kita akan melihat nanti Merauke bisa 50% listriknya berbasis EBT,” jelas Dadan.
Menurut Dadan, pembangkit listrik biomasa yang dikembangkan PT Medco dengan memanfaatkan sumber daya setempat sudah sangat tepat untuk Papua dan seharusnya dapat pula dikembangkan di wilayah lain yang kondisinya serupa dengan Papua. Pengembangan pembangkit listrik biomassa ini tidak akan bisa berhasil jika tidak melibatkan masyarakat setempat.
“Salah satu jenis EBT yang memang paling pas untuk dikembangkan yang berbasis masyarakat adalah PLT Biomassa. Saya lihat berjalan baik di Merauke dan akan saya tularkan kemana-mana, akan saya ceritakan kesuksesan ini, kesuksesan dari Bupati Merauke juga Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH), sehingga kita tidak akan lihat hanya di Merauke tapi juga di tempat-tempat yang lain,” lanjut Dadan. (*)